Valencia - Tahun lalu Dani Pedrosa memperpanjang kontraknya dengan Repsol Honda sampai akhir musim 2014. Akankah dia menyelesaikan musim terakhirnya itu dengan menjadi juara dunia?
Sejak pertama kali terjun ke kejuaraan dunia balap motor grand prix di tahun 2001, Pedrosa dipandang memiliki talenta yang luar biasa. Apalagi ketika ia berhasil menjuarai kelas 125cc dan 250cc.
Di musim keduanya ia sudah finis di peringkat ketiga kelas 125 cc, dan di musim berikutnya berhasil keluar sebagai pemenang. Telefonica Movistar Honda pun mempromosikannya ke kelas 250 cc di tahun 2004. Hasilnya? Ia langsung juara, dan mempertahankannya pula di musim 2005.
Honda pun mempromosikannya lagi ke kelas MotoGP di tahun 2006. Awalnya Pedrosa kurang diyakini bakal berhasil karena tubuhnya terbilang terlalu "mungil" ---tingginya hanya 158 cm-- untuk mengendarai motor kelas 990cc, yang beratnya sekitar 150 kilogram. Tapi keraguan itu segera lenyap ketika Pedrosa finis sebagai runner-up di seri pertamanya di Jerez. Bahkan di seri keempat ia berhasil menjadi juara (di China), dan menyamai (almarhum Norick Abe) sebagai pebalap termuda yang pernah memenangi balapan kelas primer, setelah Freddie Spencer.
Di musim perdananya di MotoGP itu ia meraih dua kemenangan, 8 podium, dan 4 pole. Di klasemen akhir Pedrosa menduduki peringkat kelima, dan dianugerahi penghargaan Rookie of the Year.
Di musim berikutnya (2007) Pedrosa bahkan menjadi runner-up di belakang Casey Stoner (Ducati). Ia menempati peringkat ketiga di tahun 2008 dan 2009, tapi kembali nomor dua di musim 2010.
Sampai di situ performanya mulai dipertanyakan. Setelah lima tahun di tim sekuat Repsol Honda, Pedrosa dituntut meraih hasil lebih: juara. Di musim lalu ia mendapatkan musim terbaiknya di MotoGP, yaitu memenangi 7 seri (dari 15 podium). Tapi itu pun tidak menjadikannya juara, karena kalah poin dari Jorge Lorenzo yang cuma menang 6 kali.
Begitu pun di musim ini, ia kembali harus puas di peringkat ketiga. Pedrosa bahkan dikangkangi rekan setimnya, rookie yang masih berusia 20 tahun: Marc Marquez. Pedrosa hanya bisa menang di tiga seri, sedangkan Marquez bisa 6 kali dan tampil sebagai juara dunia.
Sesuai kontrak, musim depan (20014) akan menjadi musim terakhir Pedrosa di tim Repsol Honda. Apakah rider Spanyol berusia 28 tahun itu bisa meraih titel juara?
(a2s/mfi)